Individu dan Keluarga
PENDAHULUAN
i.
Individu
Pengertian
Individu
Selama ini kita sering mendengar kata individu
dalam kehidupan sehari-hari, namun apakah kita mengetahui makna dan pengertian
sebenarnya dari kata “individu” ? untuk itu disini saya akan mengulas sedikit
pengertian yang berkaitan dengan individu menurut pemikiran dari beberapa ahli
yang mengapresiasikan pemikirannya tentang individu.
Yang pertama, diungkapkan oleh Marthen Luter,
yang mengatakan Individu berasal dari kata
individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu
menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga yang dimaksud diatas
merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama. Rasa,
merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda
isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan Rasio atau akal
pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera. Dan yang terakhir adalah rukun
atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun
inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang
sering disebut masyarakat
Pemikiran
mengenai individu yang kedua diungkapkan oleh Viniagustia, yang menafsirkan
individu merupakan suatu sebutan yang
dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa individu adalah
manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
individu menyangkut kepada tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam hidup manusia. Individu merupakan kesatuan terbatas yaitu
sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Serta terdapat
tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis
rohaniah,dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan.
Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Hubungan individu dengan individu lainnya, akan menjadi lebih
bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah
laku masa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas
pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau
aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan
yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu
kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Dengan demikian
manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan
jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya
dankecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu
pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi
situasi, menetapkan aksi dari luardan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai
proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak
akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar
individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan
prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut,
seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan
beretika dalam bersosialisasi.
Individu
selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk
mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya
tergantung kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga
dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan
faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
Tujuan Manusia sebagai makhluk
individu
Seperti
yang kita ketahui bahwa segala aspek dalam kehidupan ini pasti memiliki tujuan,
begitu juga dengan manusia selaku makhluk individu. Tujuan-tujuan individu
adalah sebagai berikut :
1. Setiap individu memiliki tujuan dan dorongan naluri untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Naluri mempertahankan
kelangsungan hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan
yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum
dan perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana
manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan
teknologi. Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang dipergunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup
perlatan modern/mesin saja. Panah unutk berburu, bertani berpindah-pindah dan
alat/cara sederhana lain termasuk ke dalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat
beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok
dengan individu lainnya.
2. Untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan.
Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan.
3. Mencari kepuasan dan ingin mengetahui segala hal yang ada di sekitar individu tersebut.
Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu. Pertanyaan ”apa, mengapa, bagaimana dan siapa” telah melahirkan sistem pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia.
Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.
4. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, mendapatkan perlindungan, serta rasa aman dengan lingkungan disekitarnya.
2. Untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan.
Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan.
3. Mencari kepuasan dan ingin mengetahui segala hal yang ada di sekitar individu tersebut.
Setiap manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu. Pertanyaan ”apa, mengapa, bagaimana dan siapa” telah melahirkan sistem pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia.
Keduanya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.
4. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, mendapatkan perlindungan, serta rasa aman dengan lingkungan disekitarnya.
Individu
sebagai manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya
manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan, belajar makan,
belajar berpakaian, belajar membaca, belajar membuat sesuatu dan sebagainya,
memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Menurut Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam rumah, pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
5. Memiliki status dan peran dalam masyarakat.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a) Ascribed status
Yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini.
b) Achieved status,
Yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya, seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Menurut Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
Rasa aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam rumah, pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok. Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
5. Memiliki status dan peran dalam masyarakat.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula. Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbeda. Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau TNI/POLRI. Tetapi masing-masing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama yaitu terpenuhinya kebutuhan dan mencapi kesejahteraan. Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting unutk menjaga keseimbangan dan integritas social. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a) Ascribed status
Yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran, seperti anak yang bergelar raden, otomatis anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menjadi raja karena ayahnya adalh raja. Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun ia mempunyai kepintaran dan ketrampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena setiap orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk masuk ke dalm status ini.
b) Achieved status,
Yaitu kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau perjuangan sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik di IKIP. Status ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atau meraihnya karena kemampuan masing-masing individu dalam beprestasi.
Setiap status dan kedudukan mempunyai seperangkat symbol atau lambang yang dapat mencerminkan statusnya. Seperti orang yang berstatus ekonomi tinggi tercermin dari bentuk dan luas rumah, seorang guru tercermin sikap dan pakainnya, seorang TNI/POLRI dari kegagahan dan pakaiannya, seseorang dari golongan ningrat akan tampak dari cara berbicara dan sopan santunnya. Banyak simbol yang dapat mencerminkan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
Logika Mengenai Individu
Manusia adalah
makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antar jiwa dan raganya. Seperti yang
dikatakan oleh para ahli psikologi modren
yang menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang
kegiatannya sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan
keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan
hanya aktifitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu-persatu terlepas daripada
yang lain.
Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Sehubungan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada system-sistem psycho-physik dalam individu yang turut menetukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Untuk menjadi individu yang “mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adlah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Menurut Siegmund Freud, superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.
Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Sehubungan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada system-sistem psycho-physik dalam individu yang turut menetukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Untuk menjadi individu yang “mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adlah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Menurut Siegmund Freud, superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.
Setiap
individu mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti
bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat
pemahaman/arti tersendiri terhadap suatu objek. Sebagai contoh lihatlah teman
di sekitar kita, apakah kita dengan teman yang ada di sekitar kita memiliki
sifat atau kepribadian yang sama? Tentu tidak. Tuhan menciptakan seorang
individu dengan fisik yang berbeda, apabila tuhan menciptakan manusia dengan
fisik yang serupa mungkin kita tidak dapat membedakan individu yang satu dengan
individu lainnya. Sifat, bakat, dan kecerdasan yang dimiliki setiap manusia
juga berbeda, karena pada hakikatnya kita sebagai individu harus saling
melengkappi satu dengan yang lainnya. Individu tidaklah dapat hidup sendiri,
melainkan butuh orang lain untuk dapat hidup dan melanjutkan kehidupannya di
dunia ini. Dengan demikian individu adalah kondisi internal dari seorang
manusia yang berfungsi sebagai subjek.
ii.
Keluarga
Pengertian
Keluarga
Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang keluarga, yang mencakup
pengertian, tujuan, logika, serta penjeasan lainnya. Namun sebelum membahas
lebih dalam mengenai keluarga ada baiknya kita mengetahui pengertian atau arti
sebenarnya dari keluarga agar kita dapat lebih mudah dalam memahami bahasan
pada materi ini.
Terdapat banyak pengertian mengenai
keluarga, yang pertama diketahui bahwa Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu :
"kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga
yang berarti "anggota". Jadi menurut penafsiran
diatas, keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah.
Apabila dilihat dari pengertian
keluarga secara biologis menunjukan ikatan keluarga antara ibu, ayah dan anak
yang berlangsung terus karena adanya hubungan darah yang tak mungkin dihapus.
Dalam upaya untuk saling mempengaruhi, memperhatikan, dan saling menyerahkan
diri terkandung perwujudan peran dan fungsi orang tua. Keluarga merupakan unit
sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak. Untuk
itu baik buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian
anak.
Dalam pengertian sosiologis, secara
umum keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang
disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan
rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang
menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan
putrinya, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan pemeliharaan
kebudayaan bersama. Jadi keluarga merupakan kesatuan sosial yang terikat oleh
hubungan darah dan masing-masimg anggotanya mempunyai peranan yang berlainan
sesuai dengan fungsinya.
Dalam pengertian psikologis, keluarga
adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan
masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling
mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri (Soelaeman,
1994:5-10).
Dalam pengertian pedagogis, keluarga
adalah “satu” persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara dua jenis
manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan bermaksud untuk saling menyempurnakan
diri. Dalam usaha saling melengkapi dan saling menyempurnakan diri itu
terkandung perealisasian peran dan fungsi sebagai orang tua (Soelaeman,
1994:12).
Kalau kita mempersempit pengertiannya,
keluarga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang yang bertempat tinggal
dalam satu atap rumah dimana satu sama lainnya saling ketergantungan (BKKBN,
1990:37). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dikatakan
keluarga adalah mereka yang tinggal di dalam satu rumah atau satu atap baik itu
adanya ikatan darah maupun bukan ikatan darah. Jadi dalam hal ini, pengertian
keluarga dibatasi oleh tempat tinggal.
Terdapat pula pengertian keluarga
menurut beberapa ahli berikut yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian
keluarga. Diantaranya sebagai berikut :
Menurut S. Bogardus menyatakan
bahwa: Keluarga adalah kelompok terkecil yang biasanya terdiri dari seorang
ayah dengan seorang ibu serta satu atau lebih anak-anak. Dimana ada
keseimbangan, kselarasan kasih sayang dan tanggung jawab serta anak menjadi
orang yang berkepribadian dan berkecenderungan untuk bermasyarakat (S.
Bogardus, 1982:57).
Menurut Sigmund Freud: Keluarga
itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu
berdasarkan pada libido seksualitas, jadi keluarga itu merupakan manifestasi
daripada dorongan seksual, sehingga kehidupan keluarga itu adalah kehidupan
seksual suami istri. Jadi keluarga itu merupakan perwujudan dari adanya
perkawinan antara pria dan wanita, sehingga keluarga itu merupakan perwujudan
dorongan seksual. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu
sangat berpengaruh langsung terhadap perkembangan individu sebelum atau sesudah
terjun langsung secara individual di masyarakat.
Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
Soerya wangsanegara mengatakan :
“Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi
kebudayaan”.
Soerjono Soekanto : Keluarga adalah
unit/satuan masyarakat kecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari
masyarakat .
Definisi keluarga menurut Salvicion dan
Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Sedangkan, definisi keluarga menurut
Departemen Kesehatan RI (1998) : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Definisi secara umum : Keluarga adalah
unit sosial atau kelompok sosial terkecil yang terdiri dari seorang ayah, ibu,
satu atau lebih anak atau tanpa anak yang di ikat suatu perkawinan dimana di
dalamnya terjadi adanya kasih sayang dan tanggung jawab dan dimana di dalamnya
anak-anak dipelihara untuk menjadi seorang yang mempunyai rasa sosial.
Keluarga adalah lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di
masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang
universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan
individu” (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 14).
Elliot And Merrill : “…a group
of two or more person residing together who are related by blood marriage or
adaption.” adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang hidup bersama, atas dasar ikatan darah, perkawinan, atau
adopsi.
Khairuddin : keluarga adalah hubungan
yang terjadi antar seketurunan maupun tambahan (adopsi) yang di atur oleh
perkawinan secarah dengan keturunan-keturunan mereka yang merupakan satu
kesatuan khusus.
Dari pengertian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa keluarga adalah :
- Unit terkecil dari masyarakat
- Terdiri atas 2 orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan atau
pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Di bawah asuhan seseorang kepala
rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama
anggota keluarga
- Setiap anggota
keluarga mempunyai peran masing-masing diciptakan, mempertahankan
suatu kebudayaan.
Tujuan Keluarga
Setelah saya
membaca dan memahami materi ini saya dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari
dibentuknya keluarga itu sendiri, yaitu :
1.
Dibentuknya
keluarga bertujuan untuk menghasilkan keturunan, dan meneruskan garis keturunan
yang telah ada sejak jaman nenek moyang kita dahulu. Agar sebuah keluarga tidak
punah ditelan masa maka terus dibentuk keluarga baru mulai sebagai generasi
penerus keluarga tersebut.
2.
Membentuk
kepribadian, Karena keluarga adalah tempat kita belajar sejak kecil, jadi
keluarga sangat menentukan kepribadian seseorang seiring dengan berjalannya
mausia menuju suatu proses kedewasaan.
3.
Pada hakikatnya
manusia tidak dapat hidup sendiri, jadi anggota keluarga merupakan kerabat yang
paling dekat dengan kita untuk menemani, membantu, dan menjalani segala aspek
dalam kehidupan ini.
4.
Menciptakan
tempat perlindungan dan memberikan rasa aman pada anggota di dalamnya.
5.
Memenuhi
kebutuhan baik secara jasmani- rohani ataupun fisik – physicis.
6.
Mendidik
generasi penerus keluarga agar menjadi pribadi yang sukses dan mampu membawa
nama baik keluarga.
7.
Menciptakan
kehidupan yang harmonis, selaras, serasi, dan seimbang. Agar tercipta
kebahagiaan dalam hidup.
Fungsi Keluarga
Adapun fungsi-fungsi keluarga yang berhubungan dengan
sistem sosial yang luas adalah sebagai berikut:
1. Fungsi
Reproduksi
Keluarga pada hakekatnya mempunyai
fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti bahwa sesungguhnya setiap
keluarga mempunyai keinginan untuk mempunyai anak dalam mempertahankan
kelangsungan keturunan keluarga tersebut.
2. Fungsi
Sosialisasi
Sosialisasi ialah proses belajar,
bersikap, berperilaku, dan berkehendak mengenai aturan-aturan, norma-norma dan
tata nilai di dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi ini merupakan
proses memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai, norma-norma baru di dalam
masyarakat. Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga
terutama anak, karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga
yang merupakan lembaga pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan
aturan, norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana si anak
mengetahui peran dan statusnya di masyarakat, keluargalah yang mengajarinya.
Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada anak agar anak dapat memainkan peran dan
statusnya dengan benar di dalam masyarakat.
3. Fungsi
Afeksi
Keluarga
memberikan cinta dan kasih, dalam arti bahwa di dalam keluarga ada rasa kasih
sayang dan cinta kasih antar sesama anggota keluarga. Sehingga terdapat ikatan
batin yang kuat di dalam keluarga. Karena pada dasarnya dalam kehidupan
manusia, tidak hanya kebutuhan lahiriah saja yang harus dipenuhi tetapi
kebutuhan rohani juga sangat penting karena akan berpengaruh pada perilaku
anak.
4. Fungsi
Proteksi atau Perlindungan
Keluarga juga sebagai lembaga yang
memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya, sehingga akan menimbulkan rasa
aman dan tentram.
5. Fungsi
Ekonomi
Keluarga
mempunyai fungsi sebagai alat ekonomi untuk mencari nafkah dan mengatur
keluarganya. Di dalam keluarga juga terdapat kegiatan ekonomi, seperti kegiatan
produksi dan konsumsi.
6. Fungsi
Religius
Keluarga mempunyai fungsi untuk
meletakkan dan menanamkan dasar-dasar agama bagi anak dan anggota keluarga.
7.
Fungsi
Pendidikan
Keluarga mempunyai fungsi untuk
mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara formal. Fungsi ini juga untuk
mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk
personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi
maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma
mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan
hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang
diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka
harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai
sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan
segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya,
sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga
merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui
bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang
berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga,
khususnya seorang ibu.
8. Fungsi
Rekreasi
Keluarga
mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota
keluarganya.
9. Fungsi
Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat
perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada
tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai
hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan.
Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain
sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun
ascribed status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di
dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan
karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang
dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status
adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta,
keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
10. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban
untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan
ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani
keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka
tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin
modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini
mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat,
misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
Logika Mengenai
keluarga
Disini saya akan menguraikan secara
singkat mengenai pandangan saya tentang keluarga. Setelah saya membaca hal-hal
yang berkaitan dengan keluarga dari berbagai sumber maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan. Menurut saya Keluarga merupakan hubungan atau ikatan yang paling
dekat dengan kita. Karena anggota dalam keluarga itu sendiri adalah
orang-orang yang sedarah atau seketurunan dengan kita, kalau pun ada anggota
tambahan (adopsi) mereka tetap merupakan suatu satuan yang khusus.
Keluarga biasanya terdiri dari orang
tua (ibu dan ayah), dan anak. Dalam keluarga kita pertama kali mengenal
beberapa aspek kehidupan yang ada, dalam keluarga seorang anak belajar
berbicara,berjalan, mengenal lingkungan sekitar, serta masih banyak hal-hal
lain yang berawal dari keluarga. Keluarga merupakan tempat kita pulang setelah
menjalani berbagai aktivitas diluar rumah. Oleh karena itulah keluarga adalah
tempat yang paling dekat dengan kita.
Keluarga dapat dikatakan sebagai media
sosialisasi yang pertama, karena sejak kecil kita hidup dan dibesarkan di dalam
keluarga. Sehingga keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran
penting dalam hal pembentukan karakter individu dan keluarga memiliki peran
sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak. Untuk itu baik buruknya keluarga
sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.
Dalam keluarga, seorang anak belajar
bersosialisasi, memahami, menghayati, dan merasakan segala aspek kehidupan yang
tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai kerangka acuan
di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan. Peran keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga juga mengantarkan kita menuju
suatu proses kedewasaan,sebuah proses sebelum kita terjun langsung ke dalam
lingkugan masyarakat yang lebih luas dan beraneka ragam. Dengan keluargalah
kita menjadi seorang individu yang memiliki kepribadian khas. Begitulah
nilai-nilai yang saya ambil tentang keluarga. Apabila terdapat kesalahan
dalam menafsirkan, dan dalam menuliskan kata-kata mohon dimaklumi. Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
Sumber :
iii.Masyarakat
A. Pengertian
Masyarakat
Masyarakat (sebagai
terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas,
yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari
kata socius yang berarti teman, sehingga arti
society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society
mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan
yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut
beberapa ahli :
# PETER L. BERGER
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
# PETER L. BERGER
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
# MARX
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
# GILLIn & GILLIN
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
# HAROLD J. LASKI
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
# ROBERT MACIVER
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
# SELO SOEMARDJAN
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
# HORTON & HUNT
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
# GILLIn & GILLIN
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
# HAROLD J. LASKI
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
# ROBERT MACIVER
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
# SELO SOEMARDJAN
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
# HORTON & HUNT
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
# MANSUR FAKIH
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni.
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni.
B. Logika mengenai Masyarakat
Menurut saya masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah kelompok antara sesama
manusia yang memiliki hubungan satu dengan lainnya, dan membentuk suatu
keterkaitan dalam sebuah wadah tertentu.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan caranya bermata pencahariannya. Ada
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut
masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang
terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan
urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Sebuah kelompok dikatakan sebagai masyarakat apabila kelompok tersebut hidup
bersama dalam suatu hubungan yang memiliki suatu aturan atau sistem yang
mengatur kehidupan kelompok tersebut. Untuk menciptakan masyarakat yang rukun
dan harmonis terdapat aturan-aturan yang ditetapkan dalam kehidupan masyarakat
atau lebih dikenal dengan sebutan tatanan masyarakat yang diatur mulai dari
struktur terendah sampai dengan struktur yang tinggi dan tertinggi. Misalnya di
linggkungan kita terdapat Rukun tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), Keduanya
merupakan sebuah tatanan masyarakat yang mengatur kehidupan bermasyarakat atau
bertetangga . Apabila diperlukan dan tatanan masyarakat tersebut semakin meluas
tetapi masih dalam satu pola pemikiran, perasaan, dan minat yang sejalan maka
dibentuklah tatanan masyarakat yang lebih luas lagi seperti Dusun, kelurahan,
dan begitu seterusnya. Aturan-aturan tersebut kemudian didistribusikan kembali
kepada masyarakat dengan konsekuensi apabila menaati peraturan tersebut dan
sanksi atas setiap pelanggaran terhadap aturan yang telah dibuat.
Keberadaan masyarakat sangat berpengaruh bagi individu-individu yang hidup di
dalamnya. Setiap individu tidak mungkin hidup tanpa bergaul dengan keadaan
dalam sebuah masyarakat. Selain itu, banyak hal yang dapat kita peroleh dari
kehidupan bermasyarakat. Bersosialisasi adalah inti utama kehidupan masyarakat
bagi individu-individu yang ingin berkembang.
C. Tujuan Mayarakat
Menurut pendapat
saya adanya masyarakat dalam kehidupan ini dibuat untuk memenuhi tujuan berikut
:
· Menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama manusia
· Membentuk suatu wadah perkumpulan guna meningkatkan
potensi diri dan menemukan jati diri
· Agar dapat saling membantu atau tolong-menolong antar
sesama manusia, karena pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri.
· Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
· Mewujudkan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan
bermasyarakat yang ada.
D. Fungsi masyarakat
Masyarakat
memiliki peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu sebagai berikut
:
1. Untuk melatih
dalam bersosialisasi
2. Menumbuhkan sifat gotong-royong, saling membantu
terhadap sesama, serta belajar memiliki tenggang rasa antar sesama
3. Memberikan
pengalaman untuk bersosialisasi
4. Menumbuhkan
rasa percaya diri pada individu
5. Mengajarkan
untuk mengenal lingkungan
6. Sebagai sarana untuk menemukan jati diri dan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap individu.
7. Sebagai media
pembelajaran untuk mengenal bagaimana bersosialisasi dan
8. Melatih
kebersamaan
E. Contoh
Kegiatan dalam Masyarakat
Berikut adalah
beberapa contoh kegiatan atau organisasi yang ada di dalam lingkungan
masyarakat:
1. Karang taruna,
Baik di Tingkat RT maupun RW
2. Remaja masjid
di sekitar tempat tinggal
3. Lembaga swadaya
masyarakat (disingkat LSM)
Sedangkan,
contoh kegiatan-kegiatan yang berguna untuk individu di masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan
posyandu
2. Kegiatan
siskamling
3. Gotong royong
membersihkan lingkungan
4. Mengumpulkan
barang bekas
5. Mengadakan
lomba pada hari-hari istimewa seperti 17 agustus, maulid nabi dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar